seni budaya
Jumat, 28 Desember 2012
Coretan Sang Pengkhayal: Game For Smart
Coretan Sang Pengkhayal: Game For Smart: Game For Smart Tentang Game online pendidikan untuk SD, SMP, SMA, SNMPTN, CPNS. Belajar menjadi lebih menyenangkan dan menan...
Minggu, 04 November 2012
SENI TEATER
2. Penafsiran Simbol atau
nilai Filosofi Teater
Istilah
filosofi berasal dari kata Yunani “philosophia”
yang berarti “cinta kearifan”. Kata lain dari filosofi adalah filsafah,
falsafah, falsafat), yang berarti pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakikat segala yang ada. Sebab, asal, dan hukumnya. Definisi lain,
ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi. Sementara
Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS Poerwadarminta didefinisikan dengan :
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab, asas hukum, dan
sebagainya tentang segala yang ada dalam alam semesta, ataupun mengenai
kebenaran arti “adanya” sesuatu.
Filsafat
menurut anggapan orang Jawa ialah, usaha manusia untuk memperoleh pengertian
dan pengetahuan tentang hidup menyeluruh dengan mempergunakan kemampuan rasio
plus indera batin (cipta-rasa).
Maka bagi kita, berfilsafat berarti “cinta kesempurnaan” (ngudi kasampurnan, ngudi kawicaksanan) dan bukan
semata-mata “cinta kearifan”.
Jika
orang jawa menyebut bahwa wayang mengandung filsafat yang dalam, dunia
perwayangan memberi peluang bagi orang Jawa untuk melakukan suatu pengkajian
filsafi dan mistis sekaligus. Dunia perwayangan kaya sekali dengan lambang atau
pasemon, bahkan hampir
seluruh eksistensi wayang itu sendiri adalah “pasemon”.
Penggarap
teater , baik itu sutradara, pemain maupun para penata merupakan seniman
seniman penafsir. Mereka bertugas untuk
menafsirkan simbol-simbol yang terdapat dalam sastra drama dan
mentransformasikannya kedalam seni pentas. Dalam sastra drama terdapat
simbol-simbol yang terdapat simbol-simbol atau nilai-nilai bahasa, watak, tokoh
dan setting. Simbol-simbol tersebut 0leh dramawan ditafsirkan kedalam bentuk
pertunjukan. Setelah jadi karya teateratau pertunjukan. Dikomunikasikan kepada
penonton untuk ditafsirkan kembali oleh penonton.
3. Fungsi teater
tradisional
Teater
merupakan seni yang menyeluruh, karena seni selalu kerjasama (kolektif) secara
bersamama-sama antara sutradara dan pelaku, serta pelaku dengan tata rias dan
tata busana.
Seni Teater terbagi dalam beberapa jenis menurut ideologinya, menurut sumber dananya, menurut karakteristiknya, dan masih banyak pembagian seni teater berdasarkan pengalaman masing-masing pelakunya. Menurut karakteristiknya, Seni Teater dibagi menjadi 2, yaitu seni teater Tradisional dan seni teater Modern.
Seni Teater tradisional adalah seni teater yang bersifat kedaerahan berdasarkan tradisi, bergerak dengan sistem kekerabatan yang kental. Sedangkan seni teater modern adalah seni teater yang mempunyai dasar-dasar keilmuan yang mapan. Penulisan yang sudah berpatern, penokohan, latihan yang bersistem, dan semua hal yang sudah dibakukan sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
Seni Teater terbagi dalam beberapa jenis menurut ideologinya, menurut sumber dananya, menurut karakteristiknya, dan masih banyak pembagian seni teater berdasarkan pengalaman masing-masing pelakunya. Menurut karakteristiknya, Seni Teater dibagi menjadi 2, yaitu seni teater Tradisional dan seni teater Modern.
Seni Teater tradisional adalah seni teater yang bersifat kedaerahan berdasarkan tradisi, bergerak dengan sistem kekerabatan yang kental. Sedangkan seni teater modern adalah seni teater yang mempunyai dasar-dasar keilmuan yang mapan. Penulisan yang sudah berpatern, penokohan, latihan yang bersistem, dan semua hal yang sudah dibakukan sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
teater yang berkembang
dikalangan rakyatdisebut teater tradisional, sebagai lawan dariteater modern
dan kontemporer. Teater tradisional tanpa naskah (bersifat
improvisasi).Sifatnya supel, artinya dipentaskan disembarang tampat. Jenis ini
masih hidup danberkembang didearah – daerah di seluruhIndonesia . Yang disebut
teater tradisional itu,oleh Kasim Ahmad
diklasifikasikan menjadi 3macam yaitu sebagai berikut
Teater
tradisional berfungsi sebagai sarana upacara, hiburan, dan presentasi estetis
yang berbaur menjadi satu dalam sebuah struktur kajian. Sebagai contoh;
Omah wayang yang mulai beroperasi pada
31 januari 2008 menjadi pusat study seni tradisional. Karena di sini memiliki
progam pengenalan, pendalaman, dan bentuk apresiasi seni budaya Jawa yang bisa
dinikmati para pengunjung. Selain itu Omah wayang juga memberikan layanan
pendidikan seni non formal tentang segala aspek budaya Jawa dan juga
turut serta memberdayakan masyarakat. Ada yang memang betul-betul senang pada
materi pertunjukan. Ada yang sekedar ikut-ikutan bersama teman. Ada yang untuk
mencari hiburan saja ,bahkan ada yang datang untuk tujuan lain, misalnya
mencari jodoh ( nonton yang nonton ).keseluruhan fungsi tersebut dikemas dalam
sebuah struktur pertunjukan atau sajian sehingga menjadi ciri khas tradisi.
Ciri-ciri umum teater rakyat diantaranya
1. Cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah,dongeng,
mitologi atau kehidupan sehari-hari.
2. Penyajian dengan dialog,
tarian dan nyanyian
3. Unsur lawakan selalu
muncul
4. Nilai dan laku dramatik
dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur emosi
sekaligus yaitu tertawa dan menangis.
5. Pertunjukan mempergunakan
tetabuhan atau musik tradisional .
6. Penonton mengikuti
pertunjukan secara santai dan akrab bahkan terlibat dalam pertunjukan dengan
berdialog langsung dengan pemain.
7. Mempergunakan bahasa
daerah.
8. Tempat pertunjukan terbuka
dalam bentuk arena ( dikelilingi penonton )
Keunikan gagasan gagasan dan teknik dalam karya seni kriya nusantara
Keunikan gagasan gagasan dan teknik dalam karya seni kriya nusantara
Fungsi kriya
sangat penting bagi masyarakat dan negara karena sektor penjualn seni kriya
dapat menigkatkan devisa. Perhatian pemerintah terhadap seniman kriya cukup
baik ,hal ini terbukti dengan adanya pemberian penghargaan upakarti bagi
seniman atau bagi seniman atau perajin seni kriya yang berprestasi.
Seni kriya
merupakan hasil kreasi individu seseorang atau kerja sama beberapa karyawan.
Karya seni tersebut mengandung tema dan memuat beragam simbol atau lambang yang
menjadi cermin diri dan lingkungan tempat kriya tersebut berkembang.berikut
macam macam seni kriya nusantara.
A.Kriya Batik
Batik
indonesia sudah dikenal luas didunia dan merupak karya seni kriya nusantara
yang menjadi tradisi sejak ratusan tahun yang lalu. Kain batik sangat dekat
dengan kehidupan sehari-hari atau pada acara-acara penting .pakaian batik
sering digunakan oleh hampir semua kalangan.
Teknik yang digunakan dalam membatik
diantaranya teknik tulis dan cap.teknik tulis menggunakan canting dan hasilnya
berupa batik tulis.teknik cap menggunakan alat berupa cap dari bahan tembaga
yang dibentuk menjadi motif khas tertentu dan hasilnya disebut batik
cap.sekarang ini membatik tidak hanya dilakukan diatas kain Mori tetapi dapat
juga dilakukan diatas kain sutera,kulit, dan kayu. jenis serta fungsinya juga
beraneka ragam.
b.Kriya tenun
Tenun
adalah kegiatan menenun kain dari helaian benang
pakan dan benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan
ke dalam zat pewarna alami. adapun cara
pembuatannya dengan menggunakan
menggunakan teknik bukan mesin (ATBM). Teknik tenun ikat terdapat di berbagai
daerah di Indonesia.
Daerah-daerah
di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat diantaanya: Toraja, Sintang,Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores,
dan Timor. Kain gringsing dari Tenganan, Karangasem, Bali adalah
satu-satunya kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda. Kain
ikat dapat dibedakan dari kain songket berdasarkan
jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif kain
songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain ikat
terlihat pada kedua sisi kain.
c.Kriya bordir
Bordir
merupakan penerapan motif hias dengan bordir diatas kain. Cara ini hampir sama
dengan teknik bordir yaitu teknik sulam. Bantuan mesin bordir telah memudahkan
proses produksi kriya bordir. Kreativitas perajin bordir dapat dilaihat pada
motif hias yang dipilih seperti warna’ kesesuaian dengan bahan dan fungsi
lainnya bordir ditetapkan pada pakaian, taplak meja,kerudung, dan mukena.
Kriya Bordir atau sulam adalah kriya yang menempatkan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain yang biasanya ditempatkan pada ujung-ujung kain yang berfungsi untuk menghias&mempercantik tampilan kain.Berikut 4 bentuk desain dasar bordir adalah:
- BENTUK ALAMI’ Bentuk desain ini sangat kuat di pengaruhi oleh bentuk alam benda, atau bentuk yang bersifat dan berwujud dari alam, yang penggambarannya sangat serupa dengan objek alam benda seperti daun, buah buahan, bunga, tumbuhan, batu, kayu, kulit, awan, pelangi, bintang, bulan, matahari, dan berbagai figure (binatang dan manusia).
- BENTUK DEKORATIF’ Bentuk desain yang berwujud dari alam ditransformasikan kedalam bentuk dekoratif dengan stilasi (gubahan) menjadi mode dan khayalan (biasanya di dukung oleh berbagai variasi serta susunan nuansa warna yang indah dan serasi).
- BENTUK GEOMETRIS ‘Bentuk desain ini berdasarkan elemen geometris, seperti persegi panjang, lingkaran, oval, kotak, segitiga, segienam (berbagai segi), kerucut, jajaran genjang, silinder dan berbagai garis.
- BENTUK ABSTRAK’ Bentuk abstrak adalah sebuah imajinasi bebas yang terealiasi dari suatu bentuk yang tidak lazim, atau sebuah perwujudan bentuk yang tidak ada kesamaan dari berbagai objek. Baik objek alami atau objek buatan manusia, dengan kata lain bentuk abstrak adalah sebuah bentuk desain yang tidak berbentuk atau tidak nyata.
d.Kriya anyaman
kegiatan nyaman sudah dikenal sejak
zaman prasejarah.keterampilan yang sudah berusia ribuan tahun ini masih
ditekuni oleh para perajajin di berbagai daerah. Bahan anyaman berasal dari
bahan serat alam diantaranya: bambu, rotan, pandan, mendong dan eceng gondok.
Perinsip menganyam yaitu memanfatkan jalur melintang (horizontal
yang disebut pekan)dan membujur(vertikal) yang disebut lungsi atau lusi).kedua
jalur ini disusun tumpan tindih
bergantian sehingga bersatu. Ada juga teknik menganyam yang memanfaatkan
jalur miring, diagonal dan gulungan.jalinan menampilkan motif hias tertentu dan akan semakin menarik jika
memanfatkan perbedaan warna. teknik
pembuatan anyaman dapat dilakukan dengan manual ada juga yang menggunakan alat tenun yang
disebut tustsel. Beberapa macam benda yng dihasilkan dari kriya anyaman
diantaranya: kepe-kepe, sokasi, keranjang, topi, tas, tikar dan mebel.
e.Kriya lukis
Proses produksi kriya lukisan biasanya dilakukan secara manual
diatas kain sejenis kanvas yang dibentangkan .proses melukis dimulai dengan
melukis dasar dan melanjutkan dengan tahap penyelesaian .alat yang dipergunakan
berupa kuas ,pisau,pelet, ‘pelet digunakan untuk mencampur warna dan cat
minyak.dalam kriya lukis dapat membuat karya yang sama secara berulang ulang.
Kriya lukis pada setiap daerah menggunakan media yang sangat beragam
diantaranya:
1. Lukisan
dengan media kaca diproduksi dicerebon dan bali
2. Lukisan dengan media batik di produksi oleh
pengrajin batik ditaman sari yagyakarta.
3. Lukisan diatas beludru di produksi di jawa
bwrat dan jawa tengaH
4. Lukisan diatas kayu di buat oleh suku dayak
dikalimantan dan beberapa suku yang ada Lukisan di produksi secara massal di rumah rumah penduduk dan dijual
dengan harga relati murah.
INSTRUMEN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA
Instrumen musik tradisional Nusantara
Instrumen
perkusi
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik
yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam
hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi
adalah, Gamelan, Kendang, Kecapi, Arumba, Talempong, Sampek dan Kolintang,
Rebana, Bedung, Jimbe dan lain sebagainya.
Instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat
menghasilkan suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan
cara apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen
perkusi biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring dalam
suatu permainan musik.berikut Contoh alat musik instrumen perkusi:
A. Gamelan adalah
alat musik yang terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari daerah Jawa
tengah, Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat disebut dengan Degung dan di
Bali disebut Gamelan Bali. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron,
demung, gong, kenong, slentem, bonang, peking, gender dan beberapa instrumen lainnya.
Disamping itu gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.
B. Kendang adalah
sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan (kambing).
Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di daerah Jawa
Barat kendang mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali kendang selalu digunakan dalam permainan
gamelan baik untuk mengiringi tarian, wayang dan ketoprak. Tifa adalah alat
musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias.
Rebana adalah jenis alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang
bernafaskan Islam. rebana dapat dijumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
C. Kecapi adalah
alat musik petik yang berasal dari daerh Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi
adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu
tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai kecapi adalah
siter dari Jawa Tengah.
D. Arumba
(alunan rumpun bambu) berasal dari daereah Jawa Barat. Arumba adalah alat
musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis.
Pad awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam
perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.
instrumen musik petik
Instrumen petik adalah instrumen yang teknik permainannya dengan cara
dipetik dan memilki senar.yang tergolong instrumen petik adalah kecapi ,sasando
,sampek dan sebagainya. Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar
digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang
pendeknya dawai.Berikut contoh musik petik .
A. Kecapi adalah alat musik petik yang
berasal dari daerah Jawa Barat. Bentukorganologi kecapi adalah sebuah kotak
kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar,kotak kayu tersebut berguna sebagai
resonatorny.Alat
musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.
B. sasando adalah alat musik petik
berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) Alat musik petik ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar
sedangkan untuk resonasinya buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk
setengah bulatan.
C. Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya
menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari
bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik
lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga
dari daerah Sulawesi Selatan.
Minggu, 28 Oktober 2012
seni budaya
2.Peran Nusantara Dance SingleToday, dance is still favored by some people, including a single dance. This
is because dance has a role no less important to human needs
lainnya.tari used as a hobby, entertainment spectacle and school
lessons.
The role of a single dance archipelago less influenced by the geography and characteristics of the owner. characteristics shaped by place of residence or geographic community. people living in gunun, certainly different characters who live on the waterfront. group of big city living, is different from living in the countryside. groups living in the village elite, certainly different from the groups living in the slums. different character of the people who live in the palace with the people who live outside wilayahkeraton.
The role of a single dance can also be classified into three groups, namely motivator, worship, relationships. development of a single dance archipelago in the start of a long process since people know their body functions. the creation of a dance at the thought at the start of the human desire to express aesthetic needs through their gestures. through the long process of finally formed various types of dances with different functions and use.
3.Perkembangan Nusantara Dance Single
The development of dance in Indonesia in line with the development of society. Both are an integral and sustainable and mutually influence each other. The following will discuss the development of dance in Indonesia during prakerajaan, the kingdom, and the pascakerajaan.
1) The Prehistoric
This period is identified with the pre-Hindu or foreign prapengaruh. The worship of ancestors and totemic animals can still be found in some areas as follows:- Irian Jaya.- Inland Borneo.- Inland Sulawesi.- Some areas in Bali called Bali Aga or Bali Mula.- Java.
2) The Empire
The kingdom is marked by the entry of outside influences as foreign elements such as Chinese culture, Hindu-Buddhist, Islamic, and Western. This influence is evident in the hierarchical social stratification and is characterized by a system of social class, the indigenous people and the nobles or of the people or the court.
3) The Pascakerajaan
There pascakerajaan future situation is quite prominent in the arts bnidang caused by changes in the agrarian-feudal society towards the unitary state of the Republic of Indonesia or the modern.Kecepatan change is supported also by the electronic mass media, such as television. Inevitable that this period has emerged a new society, that society ueban that may have arisen since the colonial period. However, their presence is less felt its effect on the life of traditional art. If at the pre-royal and the royal dance is part of the world bula
The development of regional dances, especially the single dance has grown older, generally derived from the next captivate the generations that later diselanggarakan community. Both schools through the lessons and the community through various events.
Single dance events can affect human development and life masyarakat.melalui dance, many positive life values that can be taken advantage of human bai, both collectively pribadimaupun. Solo dance is shown as a rich life meaning because mempu mengespresikan feeling of inner feelings in humans
The role of a single dance archipelago less influenced by the geography and characteristics of the owner. characteristics shaped by place of residence or geographic community. people living in gunun, certainly different characters who live on the waterfront. group of big city living, is different from living in the countryside. groups living in the village elite, certainly different from the groups living in the slums. different character of the people who live in the palace with the people who live outside wilayahkeraton.
The role of a single dance can also be classified into three groups, namely motivator, worship, relationships. development of a single dance archipelago in the start of a long process since people know their body functions. the creation of a dance at the thought at the start of the human desire to express aesthetic needs through their gestures. through the long process of finally formed various types of dances with different functions and use.
3.Perkembangan Nusantara Dance Single
The development of dance in Indonesia in line with the development of society. Both are an integral and sustainable and mutually influence each other. The following will discuss the development of dance in Indonesia during prakerajaan, the kingdom, and the pascakerajaan.
1) The Prehistoric
This period is identified with the pre-Hindu or foreign prapengaruh. The worship of ancestors and totemic animals can still be found in some areas as follows:- Irian Jaya.- Inland Borneo.- Inland Sulawesi.- Some areas in Bali called Bali Aga or Bali Mula.- Java.
2) The Empire
The kingdom is marked by the entry of outside influences as foreign elements such as Chinese culture, Hindu-Buddhist, Islamic, and Western. This influence is evident in the hierarchical social stratification and is characterized by a system of social class, the indigenous people and the nobles or of the people or the court.
3) The Pascakerajaan
There pascakerajaan future situation is quite prominent in the arts bnidang caused by changes in the agrarian-feudal society towards the unitary state of the Republic of Indonesia or the modern.Kecepatan change is supported also by the electronic mass media, such as television. Inevitable that this period has emerged a new society, that society ueban that may have arisen since the colonial period. However, their presence is less felt its effect on the life of traditional art. If at the pre-royal and the royal dance is part of the world bula
The development of regional dances, especially the single dance has grown older, generally derived from the next captivate the generations that later diselanggarakan community. Both schools through the lessons and the community through various events.
Single dance events can affect human development and life masyarakat.melalui dance, many positive life values that can be taken advantage of human bai, both collectively pribadimaupun. Solo dance is shown as a rich life meaning because mempu mengespresikan feeling of inner feelings in humans
Langganan:
Postingan (Atom)