Minggu, 04 November 2012

SENI TEATER


2. Penafsiran Simbol atau nilai Filosofi Teater

Istilah filosofi berasal dari kata Yunani “philosophia” yang berarti “cinta kearifan”. Kata lain dari filosofi adalah filsafah, falsafah, falsafat), yang berarti pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada. Sebab, asal, dan hukumnya. Definisi lain, ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistemologi. Sementara Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan WJS Poerwadarminta didefinisikan dengan : pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab, asas hukum, dan sebagainya tentang segala yang ada dalam alam semesta, ataupun mengenai kebenaran arti “adanya” sesuatu.
 Filsafat menurut anggapan orang Jawa ialah, usaha manusia untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan tentang hidup menyeluruh dengan mempergunakan kemampuan rasio plus indera batin (cipta-rasa). Maka bagi kita, berfilsafat berarti “cinta kesempurnaan” (ngudi kasampurnan, ngudi kawicaksanan) dan bukan semata-mata “cinta kearifan”.
Jika orang jawa menyebut bahwa wayang mengandung filsafat yang dalam, dunia perwayangan memberi peluang bagi orang Jawa untuk melakukan suatu pengkajian filsafi dan mistis sekaligus. Dunia perwayangan kaya sekali dengan lambang atau pasemon, bahkan hampir seluruh eksistensi wayang itu sendiri adalah “pasemon”.
Penggarap teater , baik itu sutradara, pemain maupun para penata merupakan seniman seniman penafsir. Mereka bertugas untuk  menafsirkan simbol-simbol yang terdapat dalam sastra drama dan mentransformasikannya kedalam seni pentas. Dalam sastra drama terdapat simbol-simbol yang terdapat simbol-simbol atau nilai-nilai bahasa, watak, tokoh dan setting. Simbol-simbol tersebut 0leh dramawan ditafsirkan kedalam bentuk pertunjukan. Setelah jadi karya teateratau pertunjukan. Dikomunikasikan kepada penonton untuk ditafsirkan kembali oleh penonton.



3. Fungsi teater tradisional
Teater merupakan seni yang menyeluruh, karena seni selalu kerjasama (kolektif) secara bersamama-sama antara sutradara dan pelaku, serta pelaku dengan tata rias dan tata busana.
Seni Teater terbagi dalam beberapa jenis menurut ideologinya, menurut sumber dananya, menurut karakteristiknya, dan masih banyak pembagian seni teater berdasarkan pengalaman masing-masing pelakunya. Menurut karakteristiknya, Seni Teater dibagi menjadi 2, yaitu seni teater Tradisional dan seni teater Modern.

           Seni Teater tradisional adalah seni teater yang bersifat kedaerahan berdasarkan tradisi, bergerak dengan sistem kekerabatan yang kental. Sedangkan seni teater modern adalah seni teater yang mempunyai dasar-dasar keilmuan yang mapan. Penulisan yang sudah berpatern, penokohan, latihan yang bersistem, dan semua hal yang sudah dibakukan sebagai sebuah ilmu pengetahuan.
teater yang berkembang dikalangan rakyatdisebut teater tradisional, sebagai lawan dariteater modern dan kontemporer. Teater tradisional tanpa naskah (bersifat improvisasi).Sifatnya supel, artinya dipentaskan disembarang tampat. Jenis ini masih hidup danberkembang didearah – daerah di seluruhIndonesia . Yang disebut teater tradisional itu,oleh Kasim Ahmad diklasifikasikan menjadi 3macam yaitu sebagai berikut
Teater tradisional berfungsi sebagai sarana upacara, hiburan, dan presentasi estetis yang berbaur menjadi satu dalam sebuah struktur kajian. Sebagai contoh; Omah wayang yang mulai beroperasi pada 31 januari 2008 menjadi pusat study seni tradisional. Karena di sini memiliki progam pengenalan, pendalaman, dan bentuk apresiasi seni budaya Jawa yang bisa dinikmati para pengunjung. Selain itu Omah wayang juga memberikan layanan pendidikan seni  non formal tentang segala aspek budaya Jawa dan juga turut serta memberdayakan masyarakat. Ada yang memang betul-betul senang pada materi pertunjukan. Ada yang sekedar ikut-ikutan bersama teman. Ada yang untuk mencari hiburan saja ,bahkan ada yang datang untuk tujuan lain, misalnya mencari jodoh ( nonton yang nonton ).keseluruhan fungsi tersebut dikemas dalam sebuah struktur pertunjukan atau sajian sehingga menjadi ciri khas tradisi.

Ciri-ciri umum teater rakyat diantaranya
1. Cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah,dongeng, mitologi atau kehidupan sehari-hari.
2. Penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian
3. Unsur lawakan selalu muncul
4. Nilai dan laku dramatik dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur emosi sekaligus yaitu tertawa dan menangis.
5. Pertunjukan mempergunakan tetabuhan atau musik tradisional .
6. Penonton mengikuti pertunjukan secara santai dan akrab bahkan terlibat dalam pertunjukan dengan berdialog langsung dengan pemain.
7. Mempergunakan bahasa daerah.
8. Tempat  pertunjukan terbuka dalam bentuk arena ( dikelilingi penonton )

Keunikan gagasan gagasan dan teknik dalam karya seni kriya nusantara



Keunikan gagasan gagasan dan teknik dalam karya seni kriya nusantara

Fungsi kriya sangat penting bagi masyarakat dan negara karena sektor penjualn seni kriya dapat menigkatkan devisa. Perhatian pemerintah terhadap seniman kriya cukup baik ,hal ini terbukti dengan adanya pemberian penghargaan upakarti bagi seniman atau bagi seniman atau perajin seni kriya yang berprestasi.
Seni kriya merupakan hasil kreasi individu seseorang atau kerja sama beberapa karyawan. Karya seni tersebut mengandung tema dan memuat beragam simbol atau lambang yang menjadi cermin diri dan lingkungan tempat kriya tersebut berkembang.berikut macam macam seni kriya nusantara.

A.Kriya Batik
    Batik indonesia sudah dikenal luas didunia dan merupak karya seni kriya nusantara yang menjadi tradisi sejak ratusan tahun yang lalu. Kain batik sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari atau pada acara-acara penting .pakaian batik sering digunakan oleh hampir semua kalangan.
            Teknik yang digunakan dalam membatik diantaranya teknik tulis dan cap.teknik tulis menggunakan canting dan hasilnya berupa batik tulis.teknik cap menggunakan alat berupa cap dari bahan tembaga yang dibentuk menjadi motif khas tertentu dan hasilnya disebut batik cap.sekarang ini membatik tidak hanya dilakukan diatas kain Mori tetapi dapat juga dilakukan diatas kain sutera,kulit, dan kayu. jenis serta fungsinya juga beraneka ragam.

b.Kriya tenun
Tenun  adalah kegiatan menenun kain dari helaian benang pakan dan benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. adapun  cara pembuatannya dengan  menggunakan menggunakan teknik bukan mesin (ATBM). Teknik tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia.
Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat diantaanya: TorajaSintang,JeparaBaliLombokSumbawaSumbaFlores, dan TimorKain gringsing dari TengananKarangasemBali adalah satu-satunya kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda. Kain ikat dapat dibedakan dari kain songket berdasarkan jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif kain songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain ikat terlihat pada kedua sisi kain.

c.Kriya bordir
Bordir merupakan penerapan motif hias dengan bordir diatas kain. Cara ini hampir sama dengan teknik bordir yaitu teknik sulam. Bantuan mesin bordir telah memudahkan proses produksi kriya bordir. Kreativitas perajin bordir dapat dilaihat pada motif hias yang dipilih seperti warna’ kesesuaian dengan bahan dan fungsi lainnya bordir ditetapkan pada pakaian, taplak meja,kerudung, dan mukena.
Kriya Bordir atau sulam adalah kriya yang menempatkan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain yang biasanya ditempatkan pada ujung-ujung kain yang berfungsi untuk menghias&mempercantik tampilan kain.


Berikut 4 bentuk desain dasar bordir adalah:
  • BENTUK ALAMI’ Bentuk desain ini sangat kuat di pengaruhi oleh bentuk alam benda, atau bentuk yang bersifat dan berwujud dari alam, yang penggambarannya sangat serupa dengan objek alam benda seperti daun, buah buahan, bunga, tumbuhan, batu, kayu, kulit, awan, pelangi, bintang, bulan, matahari, dan berbagai figure (binatang dan manusia). 
  • BENTUK DEKORATIF’ Bentuk desain yang berwujud dari alam ditransformasikan kedalam bentuk dekoratif dengan stilasi (gubahan) menjadi mode dan khayalan (biasanya di dukung oleh berbagai variasi serta susunan nuansa warna yang indah dan serasi). 
  • BENTUK GEOMETRIS ‘Bentuk desain ini berdasarkan elemen geometris, seperti persegi panjang, lingkaran, oval, kotak, segitiga, segienam (berbagai segi), kerucut, jajaran genjang, silinder dan berbagai garis. 
  • BENTUK ABSTRAK’ Bentuk abstrak adalah sebuah imajinasi bebas yang terealiasi dari suatu bentuk yang tidak lazim, atau sebuah perwujudan bentuk yang tidak ada kesamaan dari berbagai objek. Baik objek alami atau objek buatan manusia, dengan kata lain bentuk abstrak adalah sebuah bentuk desain yang tidak berbentuk atau tidak nyata.

d.Kriya anyaman

kegiatan nyaman sudah dikenal sejak zaman prasejarah.keterampilan yang sudah berusia ribuan tahun ini masih ditekuni oleh para perajajin di berbagai daerah. Bahan anyaman berasal dari bahan serat alam diantaranya: bambu, rotan, pandan, mendong dan eceng gondok.

Perinsip menganyam yaitu memanfatkan jalur melintang (horizontal yang disebut pekan)dan membujur(vertikal) yang disebut lungsi atau lusi).kedua jalur ini disusun tumpan tindih  bergantian sehingga bersatu. Ada juga teknik menganyam yang memanfaatkan jalur miring, diagonal dan gulungan.jalinan menampilkan motif  hias tertentu dan akan semakin menarik jika memanfatkan perbedaan  warna. teknik pembuatan  anyaman  dapat dilakukan dengan manual  ada juga yang menggunakan alat tenun yang disebut tustsel. Beberapa macam benda yng dihasilkan dari kriya anyaman diantaranya: kepe-kepe, sokasi, keranjang, topi, tas, tikar dan mebel.


e.Kriya lukis

Proses produksi kriya lukisan biasanya dilakukan secara manual diatas kain sejenis kanvas yang dibentangkan .proses melukis dimulai dengan melukis dasar dan melanjutkan dengan tahap penyelesaian .alat yang dipergunakan berupa kuas ,pisau,pelet, ‘pelet digunakan untuk mencampur warna dan cat minyak.dalam kriya lukis dapat membuat karya yang sama secara berulang ulang. Kriya lukis pada setiap daerah menggunakan media yang sangat beragam diantaranya:
1.  Lukisan dengan media kaca diproduksi dicerebon  dan bali
2.  Lukisan dengan media batik di produksi oleh pengrajin batik ditaman sari yagyakarta.
3.  Lukisan diatas beludru di produksi di jawa bwrat dan jawa tengaH
4.  Lukisan diatas kayu di buat oleh suku dayak dikalimantan dan  beberapa suku yang ada     Lukisan di produksi secara massal di rumah rumah penduduk dan dijual dengan harga relati murah.

INSTRUMEN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA


 Instrumen musik tradisional Nusantara

Instrumen perkusi
 Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Kendang, Kecapi, Arumba, Talempong, Sampek dan Kolintang, Rebana, Bedung, Jimbe dan lain sebagainya.
 Instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen perkusi biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring dalam suatu permainan musik.berikut Contoh alat musik  instrumen  perkusi:

A.   Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam, gamelan berasal dari daerah Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat disebut dengan Degung dan di Bali disebut Gamelan Bali. Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slentem, bonang, peking, gender dan beberapa instrumen lainnya. Disamping itu gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.

B.    Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan (kambing). Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di daerah Jawa Barat kendang mempunyai peranan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi tarian, wayang dan ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. rebana dapat dijumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.

C.    Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerh Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai kecapi adalah siter dari Jawa Tengah.

D.     Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daereah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bahan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pad awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.


instrumen musik petik
Instrumen petik adalah instrumen yang teknik permainannya dengan cara dipetik dan memilki senar.yang tergolong instrumen petik adalah kecapi ,sasando ,sampek dan sebagainya. Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.Berikut contoh musik petik .

A. Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentukorganologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar,kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatorny.Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.

B.  sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) Alat musik petik ini  terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

C.  Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan.